January 6, 2008

sampah

Posted in a one fine day at 5:02 am by monyet

dua bulan yang lalu, ewa dan gue duduk berdua di kantin lama kampus [psiko ui].
kam terdiam melhat seorang bapak tua yang berjalan ke sana kemari mengambil botol dan gelas plastik yang teronggok di meja-meja, lantai, dan tempat sampah.
masih bapak itu bekerja, kami berandai-andai untuk menyediakan tempat khusus untuk sampah botol dan gelas plastik untuk mempermudah kerja sang bapak–dan orang-orang sepert dirinya.

dua bulan sudah terlewati. trashbag sudah diserahkan ewa, gue simpan di laci meja di kamar kost. tong sampah juga belum terbeli. terus terang sebenarnya kami juga sempat berpikir untuk membawa niat ini ke pihak dekanat… tapi nantilah, mereka masih sibuk dengan dies, kompos goes to kampus, belum lag dengan urusan birokrasinya.

niat ini makin berkembang dengan adanya pemikiran ewa untuk menyerahkan pengurusan sampah-sampah plastik ke pihak cleaning service sebagai penghasilan tambahan mereka, mengingat gaji mereka yang dapat saya katakan kecil.

maka kini, tong sampah juga belum terbeli. satu pun. saya masih mencari jaringan kerja yang sedianya mampu menampung kumpulan sampah-sampah plastik tersebut: pihak pengepul plastik. belum berani untuk membeli tong sampah, masih berkutat dengan pencarian dan negosiasi dengan beberapa pihak pengepul.

entah kapan niat ini akan terwujudkan. tampaknya lebih baik tong sampah dibeli saja dahulu.
tidak peduli lah dengan urusan birokrasi dekanat–berharap mereka mau objektif melihat dan mendukung. mulai tidak sabar juga dengan pihak pengepul…

Leave a comment